Minggu, 15 Februari 2009

KAPITALISME DI AMBANG KEMATIAN


Perang dingin yang dimenangkan oleh Amerika serikat dan itu berarti hancurnya Uni Sovyet dan runtuhnya Komunis International, maka sejak saat itu perekonomian dunia diatur menurut skenario sang kapitalis, berbagai jargon mulai dibudayakan mulai dari IMF, Bank dunia sampai globalisasi. Tak luput negara-negara dunia ketiga pun disulap menjadi penyangga sistem perekonomian sang adidaya.

Indonesia semenjak jaman orde baru sudah menjadi sahabat setia ekonomi neo liberal walaupun sebetulnya Indonesia menganut sistem ekonomi kerakyatan yang bersifat koperasi atau bisa dikatakan lebih dekat dengan sosialis, tapi Indonesia akhirnya mau tidak mau terseret kedalam arus globalisasi karena penguasa pada jaman orde baru terlahir dari apa yang disebut dengan umpan kecil untuk ikan besar. Kesetiaan dan loyalitas tinggi diberikan Soeharto kepada Barat, segala fasilitas untuk berinvestasi diberikan, bahkan tenaga putra-putri terbaik Indonesia beserta segenap alamnya pun diberikan dengan harga yang semurah-murahnya. Kapitalisme pun mengakar di tanah Indonesia, sebagai bukti nyata adalah terciptanya kesenjangan sosial yang begitu tinggi, orang kaya semakin kaya sedangkan orang miskin semakin miskin. Hal ini disebabkan tidak adanya pemerataan penghasilan antara empunya yang punya usaha dengan yang tidak punya alias pekerja. Itulah Kapitalisme sistem yang lebih mirip dengan hukum rimba dan Darwinisme sebagai jiwanya.

Sekarang ini sang kapitalis mulai merasakan bencana yang diakibatkan oleh buah tangannya sendiri. Amerika Serikat sang raksasa kapitalis dilanda resesi ekonomi terus-menerus, angka pengangguran terus bertambah, Industri manufaktur terus merosot, penyitaan rumah semakin bertambah karena banyak orang yang tidak mampu mambayar cicilannya, ditambah lagi hantaman krisis energi yang lagi-lagi disebabkan oleh Amerika karena mengecam Iran atas aktivitas pengayaan uranium. Resesi ekonomi yang sebetulnya diakibatkan oleh menumpuknya barang-barang industri yang tidak terjual karena para buruh yang sebagian besar menjadi konsumen sudah tidak mampu lagi membeli barang-barang kebutuhannya, ditambah lagi persaingan sesama kapitalis.

Terjadinya resesi ekonomi di Amerika berimbas pada perekonomian di negara-negara Eropa karena sebagian besar barang-barang industri di Eropa di Ekspor ke amerika Serikat. Menurunnya penjualan industri di Eropa berarti banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan itu berarti tingkat pengangguran di Eropa juga meningkat.

Negara-negara industri di Asia juga terkena Imbas dari terpuruknya perekonomian Amerika Serikat, menjalarnya perlambatan ekonomi A.S ke pasar negara berkembang mengakibatkan terjadinya penurunan ekspor Jepang. Seperti yang disebutkan di monex daily, “ekspor Jepang berkurang 1.7% laporan ini menambah petunjuk bahwa negara dengan ekonomi terbesar kedua didunia ini menyusut dalam tiga bulan akibat menurunnya industrial orders dan tingginya harga minyak”. Diperkirakan bahwa resesi hebat akan melanda Jepang.

Kapitalisme mulai sekarat dan sebentar lagi akan tewas, hal yang memang sudah sewajarnya pasti terjadi karena kapitalisme menyalahi aturan simbiosis mutualisme yang mengakibatkan ketimpangan sosial dan perekonomian di tengah-tangah masyarakat.

Sebuah kehancuran akan dialami oleh semua sistem yang menyalahi aturan simbiosis mutualisme, karena simbiosis mutualisme adalah dasar dari keselarasan dan keseimbangan dari sistem itu sendiri.