Sabtu, 07 Maret 2009

Setiap orang adalah guru dan setiap rumah adalah sekolah

Maju mundurnya suatu bangsa tergantung pada tingkat pola pikir dan moral, hal ini yang akan membangun kesadaran rakyatnya, dan suatu bangsa yang merdeka adalah bangsa yang berdiri berdasarkan kesadaran politik. Pendidikan adalah modal dasar untuk mencapai semua itu, tanpa pendidikan yang maju dan merdeka mustahil suatu bangsa akan maju dan berkembang.

Indonesia merupakan negara merdeka yang berdiri berdasarkan kesadaran politik. The Founding Father telah memiliki kesadaran politik secara matang pada jamannya. Maka dari itu Indonesia berani mengambil sikap non blok ketika dunia terpecah menjadi blok barat dan blok timur dan ketika itu pula Indonesia menjadi salah satu negara yang ditakuti.

Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan di bentuknya negara ini adalah untuk mensejahterakan dan mencerdaskan kehidupan suatu bangsa. Itu adalah pembuktian begitu pentingnya pendidikan untuk kemajuan suatu bangsa. Alhasil setelah lebih dari setengah abad kita lepas dari kungkungan penjajah, kesejahteraan maupun kecerdasan bangsa ini makin terpuruk, mengapa?karena tidak adanya konsistensi dari pemerintah untuk memajukan rakyat Indonesia.

Sekarang Indonesia tidak lagi disegani, indonesia tidak lagi dihormati apalagi ditakuti, Indonesia hanyalah negara pengekspor pembantu (babu), Indonesia hanyalah negara pengekor, Indonesia hanyalah negara yang hanya bisa meminta-minta, dan lebih sial lagi Indonesia adalah negara penghasil koruptor dan penjilat terbaik.

Segala permasalahan yang terjadi sekarang ini adalah tidak becusnya pemerintah dalam menkalankan amanah dari rakyat. Pemerintah hanya mementingkan urusan yang menyangkut kepentingan pribadi dan golongan, yang mereka cerdaskan dan sejahterakan hanyalah pribadi dan golongan mereka sendiri sedangkan rakyat hanya di jadikan sebagai kendaraan politik atau sebagai keset. Inilah jamannya rakyat dijajah oleh pemerintah.

Rakyat terbuaikan oleh cerita sinetron yang menggila, rakyat dibiarkan mengkonsumsi ide-ide gila tentang gaya hidup yang arogan, rakyat dibiarkan menjadi seorang penghayal yang memakan bangkai saudaranya sendiri. Inilah jaman barbar baru.

Pendidikan dibusukan dengan dimasukannya kurikulum yang menjurus pada pembodohan dan pembudakan mental maupun pola pikir, ditambah mahalnya biaya pendidikan maka klop lah sudah ramuan yang menghasilkan generasi-generasi “memble”. Akhirnya kita akan menjadi budak di negri sendiri.

Semua yang terjadi bukanlah suatu kebetulan, ini adalah sebuah skenario besar, kita disengajakan seperti ini. Satu contoh nyata kenapa upah buruh begitu murah, kenapa harga gabah begitu murah, kenapa kita selalu hidup sulit.

Sudah saatnya kita berbuat untuk kepentingan kita sendiri karena kita adalah rakyat yang memiliki negri tercinta ini.

Sudah saatnya kita melawan orang-orang yang akan menghancurkan diri kita dan generasi-generasi kita selanjutnya

Sudah saatnya kita berhenti bersabar dan menerima kenyataan, kita harus hantamkan kekesalan dan kepenatan kepada orang-orang yang sengaja mempermainkan negara ini.

Janganlah mempedulikan itu tuan tanah, pemilik pabrik, militer, maupun birokrat, apabila mereka menindas maka kita harus melawan.

Hanya satu jalannya supaya kita tidak terus menerus di injak-injak oleh mereka yaitu lawan. Lawan lah dengan apapun yang kita bisa, baik itu dengan kekerasan maupun dengan tulisan.

1 komentar:

eliya mengatakan...

rumah memang sekolah...
orang tua adalah guru...

bicara soal penjajah.. kita dijajah 350 tahun oleh VOC... bukan oleh kerajaan belanda....

saat ini rakyat bukan dijajah oleh politisi.. tetapi oleh penguasa dan pengusaha...

so.. tentukan pilihan...
yang tepat